22 Desember 2013

5 Bahaya Memiliki Perut Buncit

Saat ini kebanyakan orang pasti telah mewaspadai risiko kesehatan obesitas dan kelebihan berat badan. Namun tak banyak yang mengetahui bahwa kelebihan lemak di perut juga memiliki risiko kesehatan tersendiri. Bahkan jika seseorang memiliki berat badan ideal, namun kelebihan lemak di bagian perutnya, bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi jika seseorang memiliki perut yang terlalu buncit, seperti dilansir oleh Daily Health Post (27/02).

1. Penurunan fungsi paru-paru
Tahun, tim peneliti dari Finlandia menemukan bahwa perut yang terlalu besar berkaitan dengan penurunan volume dan fungsi paru-paru. Dibandingkan dengan pria yang tak berperut buncit, pria yang memiliki kelebihan lemak di perut diketahui memiliki nilai buruk saat tes pernapasan. Jika ini dibiarkan, penurunan fungsi paru-paru bisa menyebabkan sempitnya jalan napas dan menimbulkan penyakit paru kronis atau asma.

2. Kerusakan pembuluh arteri
Sebuah penelitian di tahun 2012 menemukan adanya kaitan antara kelebihan di bagian perut dengan kekakuan arteri. Peneliti mengamati dua orang dengan obesitas bagian perut dan obesitas secara umum. Mereka menemukan bahwa setiap peningkatan 0,1 rasio lemak di pinggang meningkatkan risiko kerusakan arteri. Jika dibiarkan ini bisa menyebabkan berbagai penyakit jantung dan stroke.

3. Merusak sistem metabolisme
Penumpukan lemak di perut akan membuat tubuh memproduksi hormon yang menghambat sistem metabolisme. Hal ini bisa mengubah reseptor insulin dalam tubuh, sehingga tubuh mulai kesulitan mengatur tingkat gula darah. Tentu saja hal ini pada akhirnya akan menyebabkan diabetes pada seseorang.

4. Penyakit demensia dan Alzheimer
Penelitian tahun 2010 menemukan bahwa jumlah lemak di perut berkaitan dengan penurunan volume otak. Penurunan volume otak pada akhirnya akan menyebabkan penyakit otak seperti demensia atau Alzheimer.

5. Kolesterol tinggi
Lemak bagian perut bisa berubah menjadi asam lemak pada tubuh yang bisa menyebabkan munculnya LDL atau kolesterol buruk dan triglycerides. Asam lemak bebas juga menyebabkan menurunnya tingkat kolesterol baik dalam tubuh. bersamaan dengan obesitas di bagian perut dan kerusakan arteri, kolesterol buruk ini bisa menyebabkan berbagai macam penyakit seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau stroke.
Itulah beberapa bahaya yang bisa ditimbulkan oleh kelebihan lemak di perut. beberapa faktor seperti gen bisa menyebabkan seseorang berisiko memiliki penumpukan lemak di perut. Namun hal ini masih bisa dicegah dengan melakukan olahraga dan membatasi jumlah kalori yang dikonsumsi setiap hari.

Lemak Perut "Visceral Fat"

Lemak perut atau disebut juga visceral fat adalah lemak yang terdapat di dalam rongga perut yang menempel pada organ-organ vital di dalam rongga perut tersebut.

Kegemukan menjadi momok bagi sebagian orang karena bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Secara spesifik, ternyata hal ini terkait bentuk dan area timbunan lemak pada perut.

Menurut para ilmuwan, timbunan lemak perut dapat melipatgandakan risiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke. Timbunan lemak perut bisa sangat berbahaya. Efeknya sama seperti merokok dan kadar kolesterol pasien cenderung tinggi.
Penemuan menambahkan bukti bahwa masalah pada jantung dan pembuluh darah tidak hanya terkait dengan seberapa gemuk seseorang. Tetapi juga, letak timbunan lemak. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa timbunan lemak pada perut dan pinggang yang berbentuk seperti buah apel memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung. Hal ini jika dibandingkan dengan timbunan lemak di perut dan pinggang yang berbentuk seperti buah pir.

Viceral Fat

Picture
Lemak visceral adalah sumber asam lemak bebas yang langsung menuju hati melalui vena porta. Terlebih lagi bahwa jaringan lemak visceral ini relatif resisten terhadap kerja insulin yang ditunjukkan dengan relatif tidak terhambatnya lipolysis jaringan ini  pada fase setelah makan padahal konsentrasi insulin pada waktu itu meningkat. Jadi semakin banyak jumlah lemak visceral ini (semakin buncit seseorang) maka semakin tinggi kemungkinan seseorang mengalami resistensi insulin karena jaringan ini menjadi sumber utama asam lemak bebas terutama pada orang gemuk baik sebelum dan sesudah makan. Jadi tubuh boleh dikatakan dibombardir oleh lemak visceral ini dengan asam lemak bebas setiap saat terutama jaringan hati yang berhubungan langsung dengannya melalui vena porta.


Para peneliti di Mayo Clinic, Minnesota, meneliti dari 15.923 pasien dengan penyakit jantung koroner. Mereka menemukan bahwa orang-orang dengan lemak di pinggang berisiko dua kali lebih besar meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Dalam The Journal of the American College of Cardiology, Dr. Francisco Lopez-Jimenez menyatakan bahwa lemak di sekitar pinggang lebih aktif secara metabolik.
Lemak perut dikenal paling berbahaya. Lemak ini termasuk tipe tersembunyi dan lebih berbahaya dibandingkan lemak di pinggul. Lemak ekstra ini terdapat di sekitar organ-organ dalam perut dan lebih aktif secara metabolik. Lemak ini melepaskan lebih banyak asam-asam yang meningkatkan risikio penyakit jantung. Penelitian lain juga telah menghubungkan obesitas dengan penyakit kardiovaskular (yang turut berperan dalam kepikunan).
Faktanya..

* Perempuan dengan lemak ekstra di perut, memiliki kemungkinan 30% lebih besar mengalami migrain daripada perempuan tanpa kelebihan lemak ekstra di perut, bahkan setelah memperhitungkan kegemukan secara keseluruhan.
* Lemak perut juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes. Sekarang, penelitian terbaru menunjukkan, lemak perut juga dikaitkan dengan peningkatan risiko mengalami migrain, paling tidak sampai usia pertengahan.
Apa yang menyebabkan lemak perut?
- Kurang melakukan aktivitas fisik, gaya hidup yang kurang baik.
- Program diet yang salah, mengkonsumsi kalori yang tidak seimbang dan tanpa olahraga.

Faktor lainnya:
- Hormon stres
- Genetika
- Merokok

Lalu bagaimana cara mengecilkan perut dan menghilangkan lemak berlebihan?
Olahraga yang langsung menargetkan perut seperti sit-up sebenarnya kurang efektif untuk mengecilkan perut.
Solusinya :
* Melakukan gaya hidup sehat dan aktif. Meningkatkan aktivitas fisik misalnya dengan aerobik secara teratur.
* Memberi tubuh nutrisi / asupan gizi sehat seimbang setiap hari. Herbalife is the best choice!
* Hindari mengkonsumsi alkohol.
* Tidak merokok.
* Hindari stres.
* Cut CALORIES !!
  Hindari makan berlebihan dan makan terlalu malam.

Usus Kotor Penyebab Jerawat

Kenapa sih jerawat dan bekasnya tidak dapat sembuh selalu muncul kembali? Pertanyaan itu sering sekali dilontarkan, sebelum melangkah lebih jauh kita lihat dulu sebab-sebab kenapa jerawat sangat susah disembuhkan. Agak panjang sih karena kami usahakan keterangannya detail tentang penyebab & cara mengatasinya. 

Faktor 1 : Penggunaan kosmetik yang tidak cocok kebanyakan kasus pemakai bedak atau foundation yang bertesktur creamy atay two way cake, penggunaan kosmetik dengan kadar alkohol tinggi lebih berpotensi jerawatan, selain itu jarang membersihkan wajah setelah penggunaan kosmetik juga menjadi pemicu terjadinya jerawat.

Faktor 2 : Hormon berperan sangat besar dalam pembentukan jerawat. Maka tidak heran, ketika menjelang haid kulit sering muncul jerawat, karena pada saat itu hormon tidak seimbang. Hormon pada jerawat disebut hormon androgen. Nah androgen meninggi saat masa pubertas, mendekati siklus haid dan stres. Hal ini juga yang menyebabkan banyak remaja usia 15-20 th tumbuh jerawat, asal di rawat dengan produk yang tepat maka jerawat akan berkurang dengan sendirinya

Faktor 3 : Gaya hidup yang tidak sehat menjadi salah satu faktor timbulnya jerawat. Orang yang suka minum alkohol, perokok, kurang istirahat dan stres, bisa meningkatkan hormon androgen. Androgen dapat meningkatkan produksi kelenjar minyak, jadi ketika gaya hidup tidak sehat maka aktivitasnya bertambah. Maka minyak bisa tersumbat, apalagi jika di permukaan kulit tertutup oleh make-up maka akan meradang dan timbul jerawat.

Faktor 4 : Makanan, tidak bisa di pungkiri bahwa penyebab semua penyakit asalnya dari perut, terlalu sering mengkonsumsi makanan berlemak dan makanan dengan kadar gula tinggi seperti es krim juga merupakan penyebab munculnya jerawat.

Faktor 5 : Genetik adalah faktor penyebab jerawat yang merupakan turunan dari orangtua. Ketika orangtuanya berjerawat, maka aktivitas kelenjar minyak si anak menjadi lebih produktif, sehingga jerawat akan sangat mudah timbul, kasus seperti ini sangat jarang terjadi tetapi kalo ada kasus seperti ini paling sulit untuk diobati.

Cara Mengatasinya 

Masalah Kosmetik : Pelan-pelan secara bertahap hindari penggunaan kosmetik-kosmetik kimia, apalagi kosmetik yang menawarkan dapat memutihkan dan membersihkan jerawat dengan cepat sangat mungkin kosmetik tersebut mengandung merkuri yang dapat merusak kulit anda dan jika pemakaian di hentikan maka kulit akan sensitif terhadap sinar matahari langsung merah jika terkena panas, flek hitam akan kembali dan bahkan semakin melebar, sebaiknya gunakan perawatan-perawatan wajah yang natural saja dengan buah dan masker alami.

Gunakanlah natural oil untuk merawat kulit seperti, olive oil (minyak zaitun), Argan oil (Minyak Argan) dan Tamanu Oil, natural oil tersebut sangat bagus untuk merawat dan menghaluskan kulit secara natural oil itulah yang banyak di gunakan oleh wanita-wanita eropa dan timur tengah sejak zaman dahulu untuk merawat kulit dan tubuh mereka

Masalah makanan & Gaya Hidup : sembarangan makan dan gaya hidup yang tidak sehat sudah pasti merupakan sumber penyakit tidak hanya jerawat, semua penyakit pada mulanya berawal dari makanan yang tidak sehat. Terlalu sering mengkonsumsi makanan instan dan makanan yang di goreng dengan minyak yang sudah dipakai berkali-kali juga merupakan faktor penyebab kotornya usus kita. Zat-zat yang tidak bisa di cerna kemudian menempel pada dinding usus besar dan usus halus kita sehingga memunculkan semacam kotoran usus yang akan menghalangi penyerapan gizi dan nutrisi dari makanan sehat yang kita konsumsi. Untuk mengatasinya Anda harus melakukan detoksifikasi paling tidak 1 bulan sekali untuk membersihkan kotoran usus yang menempel pada dinding usus Anda

Cara detoksifikasi misal perbanyak makan buah dan sayuran, atau kalau kuat 3-4 hari dalam 1 bulan menjadi vegetarian (tidak makan daging & telur)perbanyak makan buah dan sayur dan karbohidrat nasi di ganti dengan kentang rebus. Setelah menjalankan proses detok sederhana ini anda juga tetap harus menjaga pola makan dengan porsi 75% buah dan sayuran, 25% telur & daging.

Hal yang paling penting dalam perawatan kulit dan penyebmbuhan jerawat selain di obati dari luar juga menerapkan pola hidup sehat agar metabolisme dalam tubuh dna proses ekskresi lebih baik, akan membantu proses pembuangan zat yang tidak diperlukan di dalam tubuh. Bagaimana pola hidup sehat yang seharusnya dilakukan :
  1. Minum air putih secukupnya usahakan 3 liter setiap hari
  2. Menjahui stress dan banyak pikiran, usahakan selalu rileks
  3. Perbanyak makan sayur dan buah buahan terutama yang dapat membantu membakar lemak seperti jeruk lemon, jahe merah untuk minuman, cuka apel, apel, jeruk, brokoli dll.
  4. Cuci muka dgn air bersih (pakailah air mineral), karena bisa jadi air ledeng di rumah mengandung kadar besi yang terlalu tinggi
  5. Rutin mencuci handuk, helmet dan bantal
  6. Jangan memencet paksa, kecuali oleh alat yang tepat
  7. Cuci muka dengan sabun khusus cukup 2x/hari agar bisa mengurangi kelebihan minyak. Jangan terlalu sering karena justru bisa menghilangkan kelembaban yang dibutuhkan oleh kulit
  8. Usahakan hindari makanan fastfood, minuaman dengan pemanis buatan & minuman bersoda
  9. Rajin ber-olah raga minimal 30 menit sehari kalau tidak bisa 2 hari sekali agar lemak dalam tubuh dibakar menjadi energi
  10. Rajin merawat wajah dengan bahan-bahan alami seperti yang sering kita bahas.
Para Ahli Menyatakan sbb;
1. Nabi Muhammad SAW bersabda “Sumber dari segala penyakit adalah perut, perut adalah gudang penyakit dan berpuasa itu obat.” (H.R. Muslim)
2. Sir Arbuthnot Lane,M.D – London: “Saya telah mengalami bahwa banyak kasus pembedahan dapat dihindari dengan cara mencuci usus, karena 90% dari penyakit manusia di masa kini disebabkan oleh usus yang kotor dan tidak berfungsi dengan normal.”
3. Dr.Norman Walker,Dsc, Phd – USA: “Cuci usus akan menghilangkan sembelit, rasa lesu, penyakit lemah pencernaan, sakit sendi, sakit pinggang, perut kembung, kencing manis, dan lain-lain.”
4. Henry B Beyler seorang Doktor di USA telah membuat 4 (empat) kesimpulan dari pengalaman beliau dibidang kesehatan selama 55 (lima puluh lima) tahun:
  • Penyebab segala penyakit bukan dari bakteri, melainkan racun/toksin yang berawal dari keracunan makanan. Toksin/racun ini menyebabkan rusaknya sel tissu sehingga terjangkit bakteri.
  • Dalam banyak kasus penggunaan obat untuk penyembuhan penyakit berbahaya, efek samping dari obat tersebut dapat membawa kematian.
  • Makanan organik adalah pilihan terbaik untuk mengusir penyakit dan menguatkan tubuh.
  • Naturopati memadukan teori dan praktik pemahaman pengobatan alami, manusia mengalami sakit karena toksin yang terkumpul secara terus-menerus di dalam tubuh.

Kesimpulan : Untuk membersihkan jerawat dan wajah harus dari luar dan dalam, selain menggunakan masker alami atau natural oil juga harus menjaga pola makan sehat. Detoksifikasi sangat diperlukan agar usus bersih sehingga penyerapan nutrisi makanan dan zat gizi dapat optimal sehingga vitamin & mineral dari buah dan sayuran yang kita makan dapat dengan sempurna memberikan gizi bagi kulit kita. Jika semua sudah dilakukan, wajah sudah sering di bersihkan perawatan dengan bahan-bahan dan masker alami sudah dilakukan tetapi jerawat masih belum sembuh maka sudah saatnya Anda konsultasi ke dokter specialis kulit untuk mengetahui penyebab pasti jerawat Anda, karena jika tidak ada kelainan serius umumnya jerawat akan hilang sendiri dari diri kita dengan perawatan diatas. 

Kadang memang ada kasus jerawat sangat bandel susah di sembuhkan, hal ini diperlukan perawatan jangka menengah dengan detoksifikasi seperti banyak minum air putih, dan pastikan minimal BAB 1 hari 1 kali. Tambahkan dengan olah raga agar lemak yang tersimpan dalam tubuh diubah menjadi energi dan tidak keluar di wajah menjadi jerawat. Bisa juga menambah makan/minum jeruk lemon, apel, cabe karena dapat ikut membakar lemak.

Semua bahan-bahan alami baik itu di minum, di buat masker atau di oleskan itu sifatnya cuma untuk membantu mempercepat proses penyembuhan jerawat dengan memberikan nutrisi-nutrisi yang di butuhkan oleh kulit. Dan perlu di ketahui jerawat seperti juga penyakit flu, kalau sudah sembuh pasti ada kemungkinan untuk timbul lagi asal cuma 1-2 di wajah itu masih normal, kalau sampai tidak jerawatan lagi malah itu berarti system di tubuh / kulit anda tidak normal. Jadi tidak perlu risau dengan jerawat.

Bahaya Obesitas

Mempunyai berat badan yang berlebih, bukan menjadi ukuran sehatnya badan seseorang. Kegemukan bisa menjadi masalah berat karena bisa menjadi sarang berbagai penyakit. Kegemukan atau obesitas bisa terjadi karena berlebihnya jumlah makanan yang diasumsi oleh seseorang.
Obesitas saat ini merupakan permasalahan yang muncul di dunia, bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikannya sebagai epidemik global. Prevalensinya meningkat tidak saja di negara-negara maju, tetapi juga di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25 - 30 % pada wanita dan 18 - 23 % pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30 % dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25 % dianggap mengalami obesitas. Atau dengan kata lain seseorang yang memiliki berat badan 20 % lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal, dianggap mengalami obesitas.
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok :
  • Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
  • Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
  • Obesitas berat : kelebihan berat badan >100%.
Obesitas berat ditemukan sebanyak 5 % diantara orang-orang yang gemuk. Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut, lebih mudah mengalami berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki resiko yang lebih tinggi. gambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah apel.
Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak daripada yang diperlukan oleh tubuh. Apa penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini masih belum jelas.
Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor :
  1. Faktor genetik ; obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33 % terhadap berat badan seseorang.
  2. Faktor lingkungan; gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat merubah pola genetiknya, tetapi dia dapat merubah pola makan dan aktivitasnya.
  3. Faktor psikis ; apa yang ada di dalam fikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial.
  4. Faktor kesehatan ; beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya ; hipotiroidisme, sindroma cushing, sindroma prader-willi, beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan. Dan obat-obatan ; obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan penambahan berat badan.
  5. Faktor perkembangan ; penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampak 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.
  6. Aktivitas fisik ; kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas.
    Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilema kesehatan yang mengerikan. Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan seseorang.
Obesitas juga meningkatkan resiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti :
  • Diabetes tipe 2 (timbul pada masa dewasa)
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Stroke
  • Serangan jantung (infark miokardium
  • Gagal jantung
  • Kanker (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar)
  • Batu kandung empedu dan batu kandung kemih
  • Gout dan artritis gout
  • Osteoartritis
  • Tidur apneu (kegagalan untuk bernafas secara normal ketika sedang tidur, menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah)
  • Sindroma pickwickian (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi dan ngantuk).
Langkah awal dalam mengobati obesitas adalah menaksir lemak tubuh penderita dan resiko kesehatannya dengan cara menghitung bmi. Resiko kesehatan yang berhubungan dengan obesitas akan meningkat sejalan dengan meningkatnya angka bmi :
  • Resiko rendah : bmi < 27
  • Resiko menengah : bmi 27-30
  • Resiko tinggi : bmi 30-35
  • Resiko sangat tinggi : bmi 35-40
  • Resiko sangat sangat tinggi : bmi 40 atau lebih.
    Jenis dan beratnya latihan, serta jumlah pembatasan kalori pada setiap penderita berbeda-beda dan obat yang diberikan disesuaikan dengan keadaan penderita. Penderita dengan resiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang (1200-1500 kalori/hari untuk wanita, 1400-2000 kalori/hari untuk pria) disertai dengan olah raga
    penderita dengan resiko kesehatan menengah, menjalani diet rendah kalori (800-1200 kalori/hari untuk wanita, 1000-1400 kalori/hari untuk pria) disertai olah raga penderita dengan resiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi, mendapatkan obat anti-obesitas disertai diet rendah kalori dan olah raga.
Peluang penurunan berat badan jangka panjang yang berhasil akan semakin tinggi bila dokter bekerja dalam suatu tim profesional yang melibatkan ahli diet, psikologis dan ahli olah raga. Tim ini akan membantu penderita untuk:
  • Mencapai perubahan gaya hidup yang permanen
  • Memantau perkembangan penderita
  • Memberikan dukungan dan dorongan yang positif
  • Menemukan dan membantu mengurangi sumber stres
  • Mencegah kekambuhan.
Sementara itu untuk obat-obatan, ada 2 jenis utama obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi obesitas:
  • obat yang mengurangi nafsu makan, contohnya fenfluramin, deksfenfluramin, fentermin.
  • obat yang menghalangi penyerapan zat gizi dari usus, contohnya orlistat (menghalangi penyerapan lemak di usus).
    Kesadaran akan bahaya obesitas masih rendah. Sebagian orang bahkan tidak menyadari mereka menderita obesitas dan berpikir berat badannya normal. Hal ini tentu tak boleh diabaikan karena obesitas merupakan sumber berbagai penyakit seperti stroke, diabetes, jantung, dan gangguan pernapasan.

Penyebab Obesitas

Obesitas merupakan kelebihan berat badan akibat terjadinya penumpukan sel-sel lemak. Awalnya, Anda hanya akan merasa bahwa berat badan naik. Namun,  saat sel-sel lemak yang tertimbun semakin banyak, maka akan terjadi perubahan anatomis. Pada pria, penumpukan sel lemak biasanya terdapat di bagian perut.

Penyebab obesitas:
  • Gaya hidup. Obesitas bisa terjadi karena banyak faktor, “Namun, 90% obesitas terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat,” kata dr. Inge Permadhi, MS, SpGK, spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Salah satu faktornya adalah karena asupan makanan yang melebihi kebutuhan tanpa diimbangi aktivitas yang cukup, atau istilah kerennya, sedentary lifestyle (gaya hidup tanpa banyak bergerak). Padahal,  aktivitas yang cukup diperlukan untuk membakar kelebihan energi yang ada. Jika hal ini tidak terjadi, maka kelebihan energi akan diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam sel-sel lemak. Tapi, jangan langsung panik saat mengingat jumlah makanan yang Anda makan tadi malam. Sebab hal ini tak terjadi dalam waktu singkat, tapi dalam jangka waktu yang cukup lama. 
  • Genetik. Hal lain yang juga dapat menyebabkan terjadinya obesitas adalah faktor genetik, yaitu sebanyak 25-35 %. Jadi, jika ada anggota keluarga Anda yang memiliki riwayat obesitas, maka Anda memiliki risiko yang lebih tinggi menderita  obesitas dibandingkan dengan mereka yang tidak. “Tapi  faktor genetik juga berhubungan dengan masalah gaya hidup yang kurang sehat,” kata dr. Inge. Sebab jika ada anggota keluarga Anda yang memiliki masalah obesitas yang disebabkan karena hal tersebut, maka hal itu juga akan memengaruhi Anda.
  • Lain-lain. Beberapa hal lain yang turut berperan dalam obesitas adalah konsumsi obat-obatan tertentu –seperti obat depresi– dan faktor usia. Saat usia Anda bertambah, maka kinerja sistem metabolisme Anda akan menurun. Hal ini menyebabkan lemak menjadi lebih cepat tersimpan. Hasilnya? Tubuh Anda akan membesar.
Untuk memastikan apakah Anda termasuk menderita obesitas atau tidak, Anda harus tahu terlebih dulu indeks massa tubuh Anda.





Dikutip dari : www.menshealth.co.id

21 Desember 2013

Faktor Penyebab Kegagalan Diet

1. Diet terlalu ketat
Diet yang terlalu ketat akan memperbesar kemungkinan diet Anda gagal, Hal ini dikarenakan godaan untuk makan makanan yang menjadi pantangan diet akan semakin besar dari hari ke hari.

2. Anggap diet sebagai gaya hidup baru
Mungkin sebagian dari Anda berhasil menurunkan berat badan saat diet, namun saat program diet berakhir Anda cenderung kembali ke kebiasaan makan semula. Hal inilah yang membuat diet Anda sis-sia .

3. Tidak sabaran
Terlalu ingin melihat hasil dari program diet Anda, akan membuat Anda cepat putus asa karena baru menyadari bahwa penurunan berat badan tidak berjalan secepat yang Anda perkirakan.

4. Cepat menyerah dikarenakan kesalahan kecil
Ada kalanya Anda secara tidak sengaja memakan es krim di sore hari. Saat Anda menyadarinya, Kadang Anda berpikir kalau es krim itu sudah menggagalkan diet Anda, sehingga Anda cepat menyerah karena merasa diet Anda sudah gagal.

5. Melambatnya proses metabolisme
Jika Anda mempunyai sejarah diet yo-yo (menurunkan berat badan lalu menaikkannya lagi), kemungkinan akan sangat sulit menurunkan berat badan. Hal itu disebabkan karena tubuh akan membakar kalori lebih sedikit saat istirahat dan akan menimbun lemak sebanyak-banyaknya saat Anda terlalu banyak makan. Jadi, diperlukan usaha tambahan seperti aerobik untuk meningkatkan proses metabolisme.

Makanan Berlemak Bisa Merusak Syaraf Lambung, Menyebabkan Berat Badan Susah Turun

Mengubah pola makan tak sehat umumnya diikuti penurunan berat badan. Namun, tak jarang berat badan kembali naik. Menurut peneliti dari Australia, mungkin syaraf lambung rusak karena terbiasa dengan makanan berlemak.
Tim peneliti dari University of Adelaide fokus terhadap syaraf lambung yang memberitahukan otak ketika perut penuh setelah makan. Mereka menunjukkan bahwa syaraf kurang responsif pada tikus yang diberi makanan berlemak. Yang lebih parah, syaraf tersebut masih bekerja kurang baik meski tikus sudah diberi makanan yang menyehatkan.
“Syaraf lambung tak kembali normal walau sudah kembali ke makanan normal. Artinya, Anda perlu makan lebih banyak agar bisa kenyang seperti orang-orang sehat,” jelas Amanda Page, pemimpin studi ini, seperti dilansir Daily Mail.
Masalah ini diperburuk oleh hormon lapar bernama leptin. Biasanya, leptin membantu mencegah kita makan banyak. Namun, jika menghadapi banyak makanan berlemak, leptin beraksi di syaraf lambung. Sinyal kenyangpun semakin sulit mencapai otak.
Efeknya tampak jelas pada tikus. Hewan yang beralih dari junk food ke makanan menyehatkan turun berat badannya di awal, namun cepat naik lagi. Meski eksperimen ini dilakukan pada tikus, Page mengatakan bahwa implikasinya sangat kuat pada orang yang obesitas, mereka yang sedang menurunkan berat badan, dan orang-orang yang sedang berusaha mempertahankan berat badan.
“Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan seberapa lama efek tersebut bertahan dan apakah ada cara lain, baik secara kimiawi atau cara lainnya, untuk mengakali lambung agar kembali ke kondisi normal,” ujar Page, seperti dimuat di International Journal of Obesity.
Namun, ketua UK Association for the Study of Obesity Profesor Jason Halford menyarankan agar kita tak berputus asa. Orang-orang yang ingin ramping perlu menerapkan rencana diet dan olahraga yang jadi rutinitas sehari-hari tanpa terlalu membatasi diri.
“Perubahan jangka panjang dalam perilaku adalah kunci keberhasilan yang tahan lama,” kata Halford. Untuk mempertahankan berat badan yang sudah turun, orang-orang yang sedang berdiet harus makan 300 kalori lebih sedikit dibanding mereka yang berbobot sama namun tidak berdiet.